Tulinya Telinga Pemuda Terhadap Budaya
Beberapa anak muda jaman sekarang sepertinya sudah mulai meninggalkan tradisi dan budaya daerah dimana tempat mereka dilahirkan. Tidak semua anak muda seperti itu, namun belakangan semakin banyak anak muda yang gila terhadap budaya asing. Misalnya kecanduan budaya K-pop, malu menggunakan bahasa daerah, dan lain-lainnya. Ada juga yang mencampur bahasa daerah dengan bahasa Indonesia, bahkan dengan bahasa Inggris. Misalnya, bahasa Bali dicampur penggunaannya dengan bahasa Indonesia. Kelihatannya kreatif, namun ini akan mengikis keajegan bahasa Bali itu sendiri kelak.
Kalau hal ini berlanjut terus, secara perlahan namun pasti budaya akan hilang. Apabila budaya hilang, maka jati diri bangsa Indonesia akan hilang. Apabila jati diri bangsa itu hilang, maka runtuhlah bangsa Indonesia ini. Kalau hal ini sampai terjadi, maka sia-sialah pengorbanan ribuan nyawa untuk merebut kemerdekaan ini dari tangan para penjajah. Ketika sudah merdeka, para pendahulu bangsa ini berjibaku membangkitkan lagi tradisi dan budaya yang terkubur dengan susah payah. Namun sebagai penerus tradisi dan budaya tersebut, malah menghancurkannya sendiri.
Dalam kompas.com, Hendra Liu mengatakan “generasi muda sekarang sudah mulai melupakan budayanya”. Hendra Liu mengharapkan kaum muda Indonesia harus kembali mencintai budaya mereka masing-masing. Harapannya supaya budaya yang sudah ada tetap ajeg lestari.
Beberbagai jenis pelatihan dan promosi sudah dilakukan oleh pihak berwenang, namun tetap hasilnya tidak signifikan. Hal ini seperti memindahkan sebuah gunung, yang artinya hanya melakukan perkejaan sia-sia. Ini terbukti dengan masih banyaknya anak muda yang masih menggandrungi budaya negara lain.
Tulinya telinga para pemuda ini, lambat laun akan membutakan budaya itu sendiri. Setelah budaya itu diambil oleh negara lain, saat itulah mata dan telinga mulai terbuka namun sudah terlambat. Penyesalan akan menggerayangi jiwa, ratapan rasa berdosa tidak akan mampu mengobati semuanya.
Harapannya sederhana, para pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa tetap membuka mata dan telinga untuk selalu mau mendengar dan melihat keindahan budaya yang ada di masing-masing daerah sehingga mampu melestarikannya. Demi keajegan budaya yang sudah menjadi kekaguman mancanegara tersebut.
Penulis: SiSa (Sivali vs Saman)
Source :
https://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/17323361/~Oase~Cakrawala
Leave A Comment