BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat membawa perkembangan yang pesat pula dalam kehidupan manusia. Banyak perubahan yang dipelopori oleh teknologi yang semakin meluas dan mengembangkan sayapnya. Kehidupan manusia yang dahulunya tidak terlalu karib dengan gawai telah diseret lebih maju hingga ke titik lebih dekat dan bersahabat dengan gawai. Manusia yang awalnya mengerjakan pekerjaannya dengan manual sekarang sudah dibawa ke era digital yang mana kebanyakan dilakukan secara online.
Perkembangan teknologi membawa pengaruh pada semakin cepatnya arus informasi mengalir dan mudah diakses hingga membawa pengaruh juga terhadap kehidupan sosial dan politik. Hal ini juga sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Kegiatan ekonomi yang biasa dilakukan di pasar sekarang sudah berdampingan dengan pasar yang berwujud maya yang dikenal dengan sebutan e-commerce.
Perubahan yang dialami ini mau tidak mau sudah benar terjadi dan tidak dapat dielakkan. Setiap manusia dituntut dapat beradaptasi dan berjalan selaras dengan ketukan perkembangan situasi sekarang ini. Disisi lain perkembangan teknologi juga membawa kemudahan dalam kehidupan manusia. Tentunya kemudahan ini harus didampingi dengan kemampuan mempelajari hal-hal yang baru. Manusia tidak seharusnya panik dan putus asa dengan hal ini, melainkan harus memegang kendali teknologi agar berkembang ke ranah yang positif. Dengan kata lain kita harus menjadi manusia yang adaptif dengan perubahan. Sama seperti ketika kita menghadapi pandemi covid-19 yang melanda dunia saat ini.
Situasi pandemi covid-19 yang melanda setiap warga bumi cukup menjadi kejutan yang luar biasa dalam berbagai bidang dikehidupan manusia. Terutama di negara NKRI. Adanya keputusan pemerintah untuk melakukan PSBB atau pembatasan sosial bersekala besar sempat hampir mengguncangkan kehidupan manusia. Setiap orang tidak boleh melakukan perjalanan keluar rumah, melakukan pekerjaan dari rumah, dan melakukan semua aktivitas dari rumah. Hal ini adalah baik, akan tetapi roda perekonomian akan semakin melemah jika PSBB dilakukan hingga saat ini. Banyak terjadinya pemutusan hubungan kerja, perusahaan gulung tikar, dan pedagang-pedagang kecil kehilangan pasarnya karena semua orang melakukan aktivitasnya dari rumah.
Hal ini juga mengguncang dunia pendidikan. Keputusan PSBB membuat sekolah-sekolah harus ditutup demi melindungi bibit-bibit cerdas bangsa. Siswa-siswa tidak lagi datang ke sekolah, melainkan mereka ditahan di rumah agar terhindar dari paparan covid-19. Keputusan ini adalah baik. Setiap sekolah swasta maupun negri mencari cara agar tetap dapat berdiri disituasi yang sedang tidak normal ini.
Apalah artinya seorang guru tanpa siswa-siswanya. Demikian juga apalah arti sekolah jika tanpa guru dan siswa-siswanya. Keberadaan sekolah sangat bergantung pada siswanya sebagai pelanggan dari jasa yang disediakan oleh pihak sekolah. Bagaimana sebuah sekolah dapat menjadi sekolah yang maju jika tanpa siswa-siswanya. Berkembangpun akan sangat tidak mungkin jika siswanya tidak ada.
Sekolah tanpa siswa di ibaratkan seperti sebuah toko tanpa pembeli. Siswa adalah darah dari sebuah sekolah. Berlansungnya kegiatan ekonomi untuk sebuah sekolah bertahan karena ditopang dari siswa-siswa yang menjadi konsumen jasa dari sekolah tersebut.
Situasi pandemi covid-19 yang sedang berlangsung ini belum tahu kapan akan berakhir. Namun keberadaan sekolah sebagai penyedia pembelajaran bagi bibit-bibit terbaik bangsa Indonesia, sungguhlah tidak dapat benar-benar ditutup. Pemerintah menggalakan siaran pembelajaran melalui stasiun televisi TVRI. Hal ini akan membuat anak-anak merasa senang dalam belajar. Disatu sisi belajar sambil menonton, pembelajaran disajikan lebih menarik, dan disisi lain belajar dilakukan dengan durasi waktu yang lebih singkat.
Kondisi ini membuat penyedia layanan pendidikan swasta harus menjaga pelanggan-pelanggannya, yaitu siswa-siswanya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dari perusahaan tersebut. Jika orang tua siswa lebih memilih mengikuti program pemerintah dan memilih pindah ke penyedia layanan pendidikan non swasta, maka sekolah tersebut akan kehilangan aset berharga yang sudah dimiliki selama ini.
Selain membuat himbauan pentingnya pembelajaran terus dilanjutkan dan menyebarkan iklan, penyedia layanan pendidikan harus merancang strategi untuk menjaga para siswa-siswanya. Dengan menggunakan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, pendidik dan tenaga pendidik dituntut dapat lebih mendekatkan diri dengan kebutuhan dan suara orang tua yang adalah pelanggannya.
Bertolak dari pembahasan diatas, maka pada tulisan ini, kami akan membahas bagaimana tata kelola suara pelanggan dalam bidang pendidikan disituasi pandemi.
- Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah bagaimana tata kelola yang baik dalam mendengar suara pelanggan dalam bidang pendidikan disituasi pandemi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori dan Pejelasan
2.1.1 Pengertian dan dampak suara pelanggan
Suara pelanggan merupakan “hadiah” dan bentuk perhatian dari pelanggan kepada perusahaan untuk dapat meningkatkan produk dan layanannya sesuai harapan pelanggan.
Sehingga suara pelanggan harus dikelola dengan cepat, tepat dan baik, tidak boleh di tunda apalagi dibiarkan. Jika suara pelanggan di abaikan makan dampaknya dapat merusak citra perusahaan dan sangat merugikan. Biaya yang timbul apabila suara pelanggan di abaikan sebagai berikut :
- Biaya untuk mengobati pelanggan yang tidak puas, seperti ganti rugi, memberikan kompensasi, souvenir dan sebagainya untuk memulihkan hubungan
- Biaya Promosi, Biaya visit
- Biaya pemulihan nama baik perusahaan di media
Dampak yang lebih besar di timbulkan adalah kehilangan kepercayaan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan perusahaan.
Dalam bidang pendidikan, suara pelanggan dapat berasal dari orang tua murid yang secara tidak lansung mendapatkan layanan pendidikan di sekolah. Namun suara para orang tua murid sangat penting, karena pelaggan tersebut memiliki wewenang untuk memutuskan apakah layanan pendidikan dan administrasi sesuai dengan harapan atau tidak sesuai harapan.
Ada istilah Hilang pelanggan sama dengan hilang penghasilan, maka suara pelanggan harus dapat di kelola dengan baik dan jadikan sebagai “Hadiah” bagi penyedia jasa pendidikan atau sekolah dalam memperbaiki pelayanan maupun produk.
2.1.2 Manfaat Suara Pelanggan
Pelanggan memiliki harapan dan persepsi tersendiri dalam menggunakan atau mendapatkan barang dan layanan yang telah diberikan oleh suatu lembaga pendidikan khususnya sekolah, suara pelanggan adalah cerminan kinerja layanan yang memberikan manfaat besar kepada perbaikan dan peningkatan jasa pendidikan.
Adapun manfaat yang di dapatkan oleh perusahaan, yaitu :
- Sebagai alat ukur penilaian atas aktivitas pendidikan
- Sebagai alat promosi yang murah dalam menaikan citra positif lembaga pendidikan apabila suara pelanggan dapat di kelola dengan baik
- Sebagai alat indikasi untuk mengetahui profil segmen pelanggan (sikap, pola piker, harapan)
- Sebaai alat indikasi untuk memperthankan atau memperbaiki kebijakan internal
- Sebagai alat penilaian kinerja (performance appraisal )
- Sebagai alat indikasi sejauh mana perusahan mendapatkan perhatian
- Sebagai alat edukasi untuk menumbuhkan budaya mendengar
Dengan sekolah mendengarkan suara pelanggan, memperhatikan dan mempelajarinya, maka dapat dijadikan sarana perbaikan secara terus menerus. Orang tua dan siswa akan melihat sejauh mana lembaga pendidikan memberikan respon secara cepat dan baik, hal ini akan membuat pelanggan akan menjadi lebih setia dan percaya.
Yoeti (2005), mengatakan pelanggan yang sudah dimiliki perusahaan saat ini, sudah semestinya dijaga dan sebisa mungkin dipertahankan karena biaya untuk memperoleh pelanggan baru lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan lama.
2.1.3 Bentuk Suara Pelanggan
- Sumber Suara Pelanggan
Suara pelanggan dapat diperoleh secara langsung maupun secara tidak langsung
- Secara langung : Telepon layanan pelanggan, Kuesioner, Customer Service
- Secara Tidak Langsung : Media Cetak (Koran), Media Elektronik seperti SMS, email, website dan media social
Untuk saat ini banya pelanggan mencurahkan suara atau keluhannya melalui social media, untuk itu perusahaan harus menyediakan fasilitas layanan online dan memiliki kanal resmi di social media untuk menampung suara pelanggan dan dapat di tanggapi secara cepat.
- Ciri-ciri Suara Pelanggan
Suara pelanggan beraneka ragam yang disampaikan, ada yang baik, tidak baik ; ada yang jujur , dan tidak jujur. Untuk agar efektif dan efisien dalam mengelola suara pelanggan yang masuk, ada kriteria suara pelanggan yang layak untuk di tanggapi, adalah :
- Disampaikan secara proposional, beretika, berimbang dan terkait dengan masalah
- Disampaikan secara rasional dan objektif
- Disampaikan secara bertanggung jawab, jujur dan bertujuan memberi saran, pendapat atau koreksi demi perbaikan
Secara umum, suara pelanggan berupa keluhan, maka hamper sebagian besar bernada marah, emosi atau kesal. Hanya sedikit yang bernada gembira dan berterima kasih atas keouasan yang diterimanya.
Untuk itu sekolah harus dapat mengetahui permasalahan yang disampaikan oleh siswa dan orang tua siswa, apakah karena unsur produk atau layanan. Sehingga lembaga pendidikan dapat mengatasi dan mengelola suara pelanggan dapat lebih tepat, dan melakukan langkah-langkah perbaikan di unsur layanan maupun produknya.
- Maksud dan Tujuan Suara Pelanggan
Maksud dan tujuan suara pelanggan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Sebagai bentuk tuntutan kepada lembaga pendidikan karena pelanggan merasa dibohongi ketika apa yang dijanjikan oleh sekolah tidak sesuai denga apa yang diterima.
- Mempermalukan lembaga pendidikan karena pelanggan merasa dikecewakan atas pembelian dan pelayanan diterima.
- Meminta penjelasan kepada lembaga pendidikan karena merasa kurang jelas sehingga perlu adanya klarifikasi.
- Menghimbau lembaga pendidikan karena menurut pelanggan sebaiknya sekolah menerapkan usulan dari pelanggan.
- Memberikan apresiasi kepada lembaga pendidikan atas produk yang bagus dan pelayanan yang memuaskan dari sekolah.
Dua factor yang menentukan lembaga pendidikan dalam memberikan respon terhadap suara pelanggan yaitu:
- Komitmen Lembaga Pendidikan
Tergantung kepada sikap dari pimpinan dalam memikirkan kelangsungan lembaga pendidikan untuk masa yang akan datang.
- Kesiapan Lembaga Pendidikan
Sturktur lembaga pendidikan memiliki orang-rang yang bertanggung jawab untuk menjawab suara pelanggan atau tidak.
2.1.4 Pentingnya Suara Pelanggan
- Bagi Perusahaan
Manfaat suara pelanggan bagi lembaga pendidikan, antara lain:
- Mendapat masukan dari pelanggan secara cuma-cuma, untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pelayanan jasa di sekolah.
- Menambah skill lembaga pendidikan dalam menanggani suara pelanggan.
- Membangun citra lembaga pendidikan sebagai sekolah yang profesional karena dapat mengatasi suara pelanggan dengan memuaskan pelanggan.
- Memperoleh hubungan kemitraan yang lebih kuat dan loyal dengan pelanggan.
- Mendapatkan calon-calon pelanggan baru.
- Mendapatkan peningkatan murid dari pelanggan-pelanggan baru yang bergabung.
- Memperoleh peningkatan keuntungan dengan bertambahnya jumlah siswa.
- Bagi Karyawan
Manfaat suara pelanggan bagi karyawan, antara lain:
- Karyawan lebih percaya diri dalam bekerja dan melayani pelanggan karena lembaga pendidikan mampu menyelesaikan permasalahan suara pelanggan dengan memuasakan.
- Karyawan lebih berhati-hati dalam melayani pelanggan.
- Karyawan lebih menjadi profesional dalam bekerja.
- Karyawan lebih nyaman bekerja karena mendapat kejelasan dalam melayani pelanggan.
- Karyawan akan terdorong untuk belajar mengembangkan dirinya.
- Karyawan bersemangat untuk mencapai cita-citanya dalam bekerja.
- Karyawan akan menjadi setia dan berdedikasi kepada lembaga pendidikan.
- Bagi Pelanggan
Manfaat suara pelanggan bagi pelanggan, antara lain:
- Adanya kepuasaan dalam diri pelanggan karena suaranya didengar, diperhatikan dan diselesaikan oleh lembaga pendidikan.
- Mendapat pengakuan akan hak-haknya sebagai pelanggan.
- Menjadi puas karena apa yang diingin oleh pelanggan terpenuhi.
- Pelanggan menemukan lembaga pendidikan yang profesional.
- Pelanggan menjadi semakin rasional dan objektif dalam menanggapi jasa pelayanan dari lembaga pendidikna.
- Pelanggan memperoleh pembanding antara perusahaan sejenis untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Pelanggan merasa tenang berhubungan dengan perusahaan mitra karena ketika terjadi salah paham pasti perusahaan bisa menyelesaikan dengan baik.
- Media Promosi Lembaga Pendidikan atau Sekolah
Dunia pendidikan tidak terlepas dari namanya pomosi. Promosi memegang peranan penting karena fungsinya mengomunikasikan kepada konsumen. Dengan memberikan res-pon yang baik, cepat, tepat, jelas, serta memuaskan maka secara otomatis akan membawa dampak pada citra positif terhadap sekolah yang secara tidak langsung akan dikenal masyarakat. Bagi sekolah, program promosi merupakan investasi jangka panjang dan butuh biaya.
Di dalam konsep komunikasi pemasaran atau yang popular dengan istilah promosi mempunyai elemen campuran (mix variabel) yang terdiri dari :
- Advertising (periklanan)
- Sales promotion (promosi penjualan)
- Personal selling (penjualan dengan tenaga penjual)
- Public realtions (publikasi)
Tujuan utama dari keempat elemen tersebut adalah memasarkan dan meningkatkan penjualan program dari sekolah itu sendiri dan juga mempromosikan pelayanan yang di dapat di sekolah tersebut. Seperti ilustrasi gambar berikut hubungan integrasinya
Gamba 1. Hubungan integrase suara pelanggan dengan promotion mix
Di Lembaga pedidikan atau sekolah, kegiatan promotion mix ini tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sekolah akan memustukan kisaran biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan empat pendekatan, yaitu :
- Besarnya biaya promosi berdasarkan pada presentasi yang ditentukan terhadap total hasil pemasukan sekolah.
- Besarnya biaya promosi berdasarkan pada tren kegiatan promosi sekolah pesaing yang diikuti.
- Besarnya biaya promosi berdasarkan pada alokasi biaya yang tersedia dari sekolah.
- Besarnya biaya promosi berdasarkan pada sasaran yang akan dicapai, berapa pun jumlahnya.
Dengan demikian dalam melakukan promosi ini sekolah akan menerapkan one to one marketing atau pemasaran personal.
Terdapat empat maanfaat bagi Lembaga Pendidikan atau sekolah yang menerapkan pemasaran personal (Kotler & Keller, 2009), yaitu
- Dapat mengidentifikasi antara prospek (calon pelanggn) dan pelanggan yang eksis.
- Dapat memilah-milah pelanggan dalam konteks kebutuhannya atau dalam konteks nilai yang bakal di peroleh sekolah.
- Dapat membangun interaksi antara individu pelanggan dengan sekolah yang akan memberikan pengetahuan tentang pelanggan lebih mendalam, sekaligus membangun relasi yang lebih kuat.
- Dapat menciptakan program dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Jadi jika dihubungkan antara penanganan suara pelanggan dengan media promosi dan citra sekolah, maka :
- Penanganan dan penyelesian suara pelanggan dengan baik
- Menjadi media promosi sekolah yang efektif dan efisien.
- Menjadikan sekolah dikenal secara luas di masyarakat
- Meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen sekarang dan yang akan datang.
Maka dari itu promosi sekolah kepada pelanggan menjadi sangat berarti untuk kelangsungan masa depan sekolah.
- Membangun Budaya di Lembaga Pendidikan atau Sekolah
Ada dua unsur pokok yang perlu diperhatikan oleh Lembaga Pendidikan atau sekolah dalam membangun budaya atau kultur :
- Unsur sumber daya manusia
- Unsur lingkungan kerja
Dengan demikian Lembaga Pendidikan atau sekolah secara tidak langsung telah melakukan dasar nilai-nilai semangat kerja, serta merumuskan system dan prosedur kerja yang akhirnya akan membentuk suatu gaya manajemen di Lembaga pedidikan atau sekolah.
Secara garis besar bahwa implementasi budaya tersebut dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
- Memberikan pengetahuan atau wawasan pelayanan pelanggan kepada seluruh karyawan dan menyosialisasikan cara melaksanakan wawan tersebut di dalam pekerjaan sehari-hari.
- Memonitor sikap kerja dalam melayani pelanggan di dalam penugasan sepanjang perjalanan bekerja.
- Menilai dan mengevaluasi perilaku kerja dalam melayani pelanggan di dalam penilaian kinerja secara periodic.
Agar budaya pelayanan pelanggan berhasil tumbuh dengan baik, maka perlu adanya komitmen, kesepakatan antar pihak manajemen, system/prosedur kerja, lingkungan kerja, adanya pelatihan, dan evaluasi serta apresiasi.
Jadi dengan pengelolaan suara pelanggan bagi Lembaga Pendidikan atau sekolah akan mempunyai dampak manfaat yang besar bagi budaya Lembaga itu sendiri dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
2.1.5 Mengelola Suara Pelanggan
- Penanggung Jawab Suara Pelanggan
Customer care lebih kearah cara menjaga, memelihara, melayani, dan memperhatikan pelanggan dengan segala permasalahannya. Menyadari situasi dan kondisi saat ini yang demikian berkembang, tidak ada pilihan lain bagi pemilik atau pemimpin di Lembaga Pendidikan atau sekolah memiliki pelaksana tugas (person in charge) customer care yang akan mengelola suara pelanggan jika belum memiliki fungsi customer care yang permanen. Pada umumnya, pemimpin Lembaga Pendidikan atau sekolah tidak siap atau tidak belajar khusus tentang perilaku konsumen maka tanggapan yang diberikan umumnya kurang efektif atau kurang mengena sehingga penyelesaian dirasakan belum tuntas.
- Kemampuan dan Kepribadian Penanggung Jawab Suara Pelanggan.
Level yang paling tepat untuk posisi customer care adalah level manajer karena mereka mampu mengambil keputusan dengan tepat dalam menjaga kepentingan perusahaan dan pelanggan.
Kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh penanggung jawab customer care :
- Mampu berkomunikasi : adalah syarat yang mutlak untuk berinteraksi dengan pelanggan baik secara verbal maupun non verbal. Merka juga harus mampu mengerti, menjawab dan memahaminya untuk menjelaskan permasalahan kepada customer.
- Mampu menjadi pendengar yang baik : dinyatakan berhasil jika dia mampu mendapatkan apa yang menjadi inti dari pelanggan.
- Mampu membaca pikiran orang tentang apa yang ingin dikatakannya : membaca pikiran pelanggan melalui tanya jawab yang sehingga keinginan customer dapat dibaca.
- Mampu berbahasa asing (minimal Bahasa Inggris) : customer care minimal mampu berbahasa inggris untuk memahami keinginan customer dan karena kita berada di era globalisasi.
- Mengetahui produk sedalam-dalamnya : perlu mengetahui sedalam-dalamnya agar dapat menjelaskan dengan baik kepada customer.
- Menguasai kebijakan produk dan pelayanan perusahaan.
- Menguasai ilmu pemasaran serta perilaku konsumen : agar mengetahui tujuan akhir dari pemasaran.
- Mengenal secara mendalam perusahaan sendiri, pesaing dan pasar
- Memahami psikologi
- Ahli bernegosiasi
- Pelobi yang andal
- Lulusan universitas
Sedangkan kepribadian minimal yang harus dimiliki oleh penanggung jawab :
- Dewasa
- Rasional
- Terbuka
- Jujur
- Mandiri
- Dinamis
- Bersemangat
- Asertif
- Kooperatif
- Tugas Pokok Penanggung Jawab Suara Pelanggan
Ketika perusahaan ingin mendapatkan hasil terbaik, maka harus menempatkan customer care kedalam struktur organisasi dengan tujuan untuk mempertegas fungsi dan peranan customer care dalam suatu perusahaan agar mereka dapat bekerja dengan baik.
Berikut merupakan 12 tugas pokok customer care :
- Mendapatkan informasi setiap hari dengan membaca media cetak
- Memantau atau mengantisipasi agar tidak ada komentar negative terhadap perusahaan
- Menyaring suar apelanggan berdasarkan tingkatan atau dari skala prioritas.
- Membuat klarifikasi yang tepat dan cepat
- Menindaklanjuti permasalahan termasuk konsekuensi pemberian kompensasi finansial
- Mengamati hasil Tindakan solusi yang telah disampaikan
- Mengevaluasi Tindakan yang membuat pelanggan merasa tidak nyaman
- Membedakan antara suara negative/positif dari pelanggan
- Membuat kebijakan baru agar customer tidak kecewa
- Membuat SOP
- Perencanaan training untuk seluruh karyawan
- Membuat kesimpulan dari hasil suara customer
Refrensi perusahaan dalam perencanaan pelatihan sangatlah bagus, berikut Langkah langkahnya :
- Proses training
- Kebutuhan Analisis Training
- Perencanaan Program Training
- Melakukan Evaluasi
- Tindak lanjut setelah pelatihan
- Ilustrasi Mengelola Suara Pelanggan
Suara pelanggan harus dikelola dengan cepat, baik dan tepat serta tidak boleh ditunda karena hal tersebut dapat membahayakan perusahaan dan membuat informasi tersebut beredar diuar sana dengan lebih cepat. Sebagai customer jangan memberikan penjelasan yang membingungkan, janji yang tidak ditepati serta informasi yang menyesatkan,karena Ketika itu tejadi maka pelanggan tidak akan percaya lagi. Sebagai pemimpin di internal juga harus benar dalam menyikapi setiap komplainan dari customer karena Ketika kita tidak memperbaiki dengan baik, maka mereka tidak akan percaya lagi denga napa yang diberikan oleh customer
- Suara Pelanggan di Era Disrupsi
Disrupsi merupakan suatu keadaan dimana segalanya dapat berubah dengan cepat dan menjadi sebuah gangguan yang fatal bagi perusahaan jika tidak siap. Hal ini terjadi secara mendadak tanpa diperkirakan kemunculannya terlebih dahulu. Layaknya kemunculan pandemic ini, banyak sekolah yang belum siap secara system untuk Pendidikan, namun dari pandemic ini lah institusi sekolah mulai berkembang dan memikirikan kedepannya untuk proses belajar dapat tetap berlangsung dengan baik tanpa harus ke sekolah. Namun keberadaan Pandemi ini tidak hanya sesaat juga, karena itu sekolah perlu mempersiapkan strategi terbaik hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Sama seperti tempat belanja, dahulu kita belanja secara tatap muka namun sekarang banyak toko online yang berhasil melihat peluang untuk menarik perhatian customer melalui pandemic ini.
Sebagai perusahaan kita perlu melakuakan 4 hal ini :
- Mempersingkat proses pekerjaan dan SDM yang ada.
- Mulai berinovasi.
- Harus flexibel.
- Melakukan kolaborasi yang menguntungkan dua
BAB III.
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, membuat para pelaku industry dan masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi produk dan layanan dari berbagai merek/perusahaan. Sehingga masyarakat dapat melakukan perbandingan dan mendapatkan informasi tentang produk dan layanan sejenis yang diharapkan dapat di terima dan mendapatkan kepuasan. Hal ini menyebabkan masayarakat memiliki harapan-harapan yang terus berkembang seiring perubahan jaman. di bidang pendidikan dengan adanya pandemic, para penyedia jasa dan layanan pendidikan seperti sekolah umum, harus terus dapat menyediakan layanan pendidikan yang efektif, edukatif dan efisien. Dalam hal ini sekolah harus dapat menyelenggarakan pembelajaran digital dan jarak jauh, namun harus tetap dapat memenuhi harapan para siswa, terutama orang tua murid. Orang tua murid memiliki pengaruh dalam pembelajaran jarak jauh, dimana orang tua harus dapat mengawasi dan memastikan putra-putrinya dapat teredukasi dengan baik di saat pandemic.
Untuk itu suara pelanggan khususnya dari siswa dan orang tua harus dapat di dengar dan dikelola oleh penyelenggara pendidikan, baik management, administrasi, guru, bahkan IT sekolah. Pentingnya suara pelanggan yang sudah di jelaskan dalam makalah ini, Pengelolaan suara pelangan merupakan kunci keberhasilan perusahaan mewujudkan kepuasan pelanggan untuk membangun citra perusahaan di masa depan. Sehingga sebagai penyelenggara pendidikan dalam situasi pendemi, akan sangat terlihat oleh para siswa atau orang tua, bagaimana manajemen sekolah siap dalam melakukan penyesuaian dan peningkatan untuk memenuhi harapan dari pelanngannya. Suara dari siswa dan orang tua menjadi sumber perbaikan yang sangat penting bagi nama baik suatu yayasan atau organisasi pendidikan.
Organisasi pendidikan yang mampu mendengarkan dan memberikan layanan sesuai suara pelanggan di masa pandemic akan menjadi kekuatan untuk membangun citra dan posisinya di mata masyarakat.
Leave A Comment