Bertambahnya usia berbanding lurus dengan kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang. Sebagai siwa tentu akan terasa penambahan tugas dan materi yang dipelajari ketika memasuki tingkat yang lebih tinggi. Tugas merupakan suatu hal yang yang diberikan kepada individu atau kelompok yang kewajibanya adalah menyelesaikan tugas tersebut. Banyak penelitian tentang faktor yang mempengarhi kesuksesan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, salah satunya adalah tingkat prokrastinasi akademik yang dimiliki oleh siswa. Kebiasaan menunda tugas merupakan hal yang sangat sepele dan tanpa kita sadari kita sering melakukannya. Kita sering beranggapan bahwa dengan menunda satu tugas kecil tidak akan menjadi suatu permasalahan. Namun, hal kecil tersebut apabila terus diulangi akan membentuk suatu kebiasaan.
Ferrari & Tice (2000) menjelaskan prokrastinasi dapat dipandang sebagai berikut: 1. Prokrastinasi sebagai perilaku penundaan, penundaan yang dilakukan tanpa mempermasalahkan alasan melakukan penundaan. 2. Prokrastinasi merupakan respon tetap seseorang dalam menghadapi tugas, biasanya disertai dengan keyakinan-keyakinan yang irasional. 3. Prokrastinasi sebagai suatu kepribadian yang dalam hal ini melibatkan struktur mental. Penelitian oleh Ferrari & Tice (2000) kebiasaan menunda disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan akan sebuah kegagalan. Kebisaan menunda pekerjaan menjadi salah satu hambatan yang serius bagi siswa yang berdampak pada penurunan kualitas pembelajaran, meningkatkan stress, dan berdampak negative pada kehidupan sosial siswa.
Penyebab prokrastinasi akademik menurut Ferrari (dalam Muyana, 2018) sebagai berikut
- Pikiran irasional dari seseorang yang menganggap tugas harus diselesaikan dengan sempurna. Hal ini membuat ketakutan seseorang untuk mengerjakan tugas tersebut bila hasilnya tidak memuaskan
- Adanya kecemasan karena kemampuannya dievaluasi, ketakutan akan kegagalan dan susah mengambil keputusan, atau karena membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan tugasnya
- Malas dan kesulitan mengatur waktu dan tidak menyukai tugasnya.
- Adanya punishment dan reward juga dapat menyebabkan prokrastinasi sehingga merasa lebih aman jika tidak melakukan dengan segera karena dapat menghasilkan sesuatu yang tidak maksimal.
- Adanya faktor lingkungan, yaitu kurangnya pengamatan dari lingkungan seperti keluarga atau di lingkungan sekolah juga menyebabkan seseorang melakukan prokrastinasi
- Selain itu prokrastinasi disebabkan karena tugas yang menumpuk, terlalu banyak dan harus segera dikerjakan, sehingga penundaan tugas yang satu dapat menyebabkan tugas lain tertunda
Reference
Ferrari, J., & Tice, D. (2000). Procrastination as a selfhandicap for men and women: A task-avoidance strategy in a laboratory setting. Journal of Research in Personality, 34, 73– 83.
Muyana, S. (2018). Prokrastinasi akademik dikalangan mahasiswa program studi bimbingan dan konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 8(1), 45-52.
Leave A Comment