PERCAYA DIRI AGAMA MURNI

 

Di awal kehidupan manusia, agama tidak terbayangkan namanya. Jangankan nama, ajarannya pun belum terbayang. Pada masa itu, perbuatan baik dan buruk pun tidak tertulis. Keberadaan manusia saat itu bebas namun tetap terbatas. Dibatasi oleh adab dan adat yang selalu menjadi penuntun setiap manusia ketika menjalani kehidupan dimasa itu. Tanpa saling mencela dan menghina antara manusia satu dengan manusia lainnya.

Dimasa kini, agama menjadi alat untuk berbagai kegiatan. Mulai memuliakan Tuhan sampai politik pun tak lepas dari nama agama. Bahkan saking ekstrimnya, agama dipakai senjata untuk meraih jabatan, semisal bupati, gubernur bahkan sampai presiden. Agama selalu indah didengungkan untuk menarik simpatisan. Masih kita ingat bagaimana peristiwa pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Agama sebagai senjata untuk meraih kemenangan.

Namun disini kita tidak membahas, masalah tersebut. Kita coba menatap dari sudut lain. Coba kita renungkan, agama merupakan akhir dari perjalanan pribadi manusia itu sendiri. Sebenarnya, ajaran agama itu merupakan penerang pribadi manusia itu sendiri. Saking pribadinya, agama menurut Swami Vivekananda,“Kamu tidak bisa percaya pada tuhan sampai kamu percaya pada dirimu sendiri.” percaya diri? Mengapa harus?

Disini Swami Vivekananda mengajak kita untuk menyadari bahwa Tuhan itu ada dalam diri kita sendiri. Dari pemahaman tersebut mampu membuat kita sadar bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan disaksikan oleh Tuhan. Oleh karena itu, mari kita awali setiap langkah kita dengan meningkatkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri ini kita butuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, namun bukan untuk berbuat jahat. Hendaknya rasa percaya diri menjadi pemicu untuk kita selalu berbuat kebaikan dan kebenaran.

Rasa percaya diri ini, perlu kita pupuk sehingga Tuhan yang bersemayam dalam diri manusia sendiri akan nyaman dan betah. Wajah dan senyum kita pun akan selalu bersinar. Meskipun kita sadar dalam kehidupan ini kita akan diikuti oleh rwwbhineda (dua hal yang berbeda/ baik dan buruk). Namun tetaplah selalu berada di jalan Tuhan.

Diri yang humanis, merupakan secercah cahaya dari Tuhan. Sehingga dalam setiap berbuat kita, seharusnya didasari atas rasa percaya diri dan cinta. Sehingga hasilnya akan berdampak bagi orang lain. Berdampak positif juga bagi lingkungan dimana manusia itu sendiri berada. Mulailah berusaha untuk percaya pada diri sendiri tanpa merugikan orang lain dan lingkungan sekitar kita. Sehingga Dharma sejati akan abadi kini dan nanti.

 

Penulis: I Gede Saman

 

 

Sumber:

https://quoteskeren.com/swami-vivekananda-kutipan-dan-pikiran-untuk-membantu-kebijaksanaan-batin-anda/