Nonfikasi Kemerdekaan Hati
Melangkah menuju hari baru. Biasanya selalu diawali dengan keberanian melangkah. Niat melangkah dan berbagi penuh cinta. Meskipun setiap langkah harus berhadapan dengan batu kerikil yang penuh duri. Nafas terengah-engah menelusuri perjalanan kehidupan. Seterjal apapun itu halangan didepan kita, kita harus tetap melangkah. Meskipun langkah kita semakin gontai dan lesu. Tetapi tetap semangat harus membara penuh jiwa.
Seperti langkah kakiku kini, aku berjalan menuju sebuah cerita nonfiksi yang berkaitan dengan kemerdekaan hati. Kemerdekaan fikiran dan jiwa raga. Cerita nonfiksi ini membuat aku sadar bahwa, persatuan dan kesatuan itu harus nyata adanya. Tanpa persatuan tidak mungkin kita bisa mengelola data kehiduan kita. Meskipun ada pengelolaan data lewat excel, namun nyatanya kenyataan hidup tetaplah kita harus kelola dengan baik datanya.
Semisal kita belajar computing di kelas 4, kita membahas bagaimana kehebatan excel mengelola data. Kita pun belajar menggunakan excel untuk mengelola data kita. Data yang dikelola merupakan data nonfiksi. Karena data yang ditulis adalah data sesungguhnya. Sama halnya dengan manfaat persatuan dan kesatuan kehidupan kita di dunia ini merupakan kenyataan hidup yang harus kita jalani.
Di tempat kerja kitapun kita harus menggalang rasa persatuan dan kesatuan yang penuh dengan kenyataan. Karena kita berjuang untuk membangkitkan ke nofiksian dari rasa persatuan dan kesatuan dari nilai pendidikan itu sendiri. Kita bisa kalau kita mampu menonfiksikan kemerdekaan hati kita penuh dengan ketulusan.
By. I Gede Saman
Leave A Comment