Membentangkan Sayap Masa Depan
By. I Gede Saman
Setiap perjalanan hidup pasti akan mencapai ujung. Aliran sungai dari hulu akan mengalir ke hilir. Begitu juga kehidupan kita, semua pasti akan berujung. Ketika Sang ujung datang, apakah kita sudah siap? Kalau belum siap, marilah kita melakukan refleksi terhadap semua perbuatan kita. Refleksi akan membantu kita untuk hidup lebih baik dan sadar siapa sebenarnya kita. Setalah mendapatkan hasil refleksi, mulailah mulat sarira atau memperbaiki diri dengan kesadaran penuh kita akan mampu memperbaiki setiap perbuatan dan kekurangan kita.
Sama halnya dalam belajar, hampir seminggu ini saya malakukan review terhadap semua indikator yang saya ajarkan pada anak-anak. Mulai PPKn di kelas 4 dan 5, Bahasa di kelas 5. saat saya melakukan review, saya sadar ada beberapa yang kurang dan saya harus perbaiki. Semisal saat membuat bahan pembelajaran kurang gambar, saya akan tambah gambar supaya indah untuk menambah semangat anak-anak belajar. Dalam penyampaian tutur kata, saya juga belajar untuk membuat setiap hal yang saya ucapkan ada maknanya.
Tanpa kita sadari, saat melakukan instropeksi diri dalam istilah kerennya review, kita sudah membentangkan sayap masa depan yang lebih baik. Berhenti sejenak, mengambil nafas dalam dan panjang, merenung apa yang sudah terjadi. Merupakan salah satu titik dimana kita bisa merapikan bulu-bulu sayap kita untuk mampu terbang tinggi dan menggapai masa depan yang labih baik.
Inipun kita lakukan pada peserta didik kita. Mereka bak burung yang akan terbang tinggi menggapai harapan dan impian mereka. Oleh karena itu sebagai seorang guru, tugas kitalah membentangkan sayap mereka dan menjaritnya dengan pengetahuan yang mulia. Sehingga masa depan penerus kita akan memiliki kehidupan yang lebih baik, siap dalam segala hal atau rintangan. Dengan tujuan terakhir tercapainya sebuah cita-cita mulia dari si burung itu sendiri yaitu perserta didik kita. Kesuksesan mereka adalah kebahagiaan tertinggi kita sebagai seorang guru. Lakukanlah swadharma kita sebagai seorang guru yang guru.
Leave A Comment