Tonggreret yang bernama ilmiah Cicadidae merupakan sebuah sebutan untuk serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Homopetra. Serangga ini dikenal dari banyak anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan dan berlangsung lama.

Serangga ini mempunyai sepasang mata faset yang letaknya terpisah jauh di kepalanya dan biasanya juga memiliki sayap yang tembus pandang. Bentuknya kadang-kadang seperti lalat yang besar, meskipun ada tonggeret yang berukuran kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis dan sangat mudah dikenali di antara serangga lainnya, terutama karena tubuhnya yang besar dan akustik luar biasa yang dihasilkan dari alat penghasil suara di bawah sayapnya.

Bagaimana binatang yang memiliki ukuran tubuh kurang lebih 3-5 cm mampu memiliki suara 106,7 desibel? Tonggreret mampu menghasilkan suara-suara ini karena mereka memiliki organ yang hampir unik di antara serangga, organ tymbal. Setiap tonggreret jantan memiliki sepasang selaput bergerigi melingkar ini di bagian belakang dan permukaan samping segmen perut pertama. Kontraksi otot tymbal yang menempel pada membran menyebabkannya menekuk, menghasilkan bunyi klik. Tymbal muncul kembali saat otot rileks. Frekuensi kontraksi otot tymbal berkisar antara 120 hingga 480 kali per detik, yang cukup cepat untuk membuatnya terdengar terus menerus di telinga manusia. Tonggreret juga memiliki kantung udara yang memiliki frekuensi resonansi yang sebanding dengan frekuensi getaran tymbal, sehingga memperkuat suara dan menghasilkan puncak dengungan bernada tinggi yang merupakan karakteristik suara akhir musim panas.

Hebatnya, tonggreret dapat menghasilkan suara yang besar namun menggunakan energy yang sedikit. Oleh karena itu hewan ini diteliti agar bisa diadaptasi pada teknologi komunikasi bawah laut sehingga lebih mudah dan hemat energi