Memilih sekolah kerap kali menjadi salah satu kebingungan terbesar orangtua. Mereka ingin memberikan pendidikan terbaik bagi sang anak. Pilihan sekolah yang tepat tidak hanya dapat mengembangkan akademik anak, tapi juga bisa mengasah minat serta bakat terpendam mereka.
Banyak sekolah kini berlomba-lomba mempromosikan program pendidikan yang mereka terapkan demi menjadi sekolah terbaik, atau yang sering juga kita sebut sebagai sekolah favorit. Trend ini pun tak hanya diikuti oleh sekolah negeri tapi sekolah swasta dan SPK (satuan pendidikan kerjasama) pun ikut berkompetisi di dalamnya. Hal ini menguntungkan bagi sekolah SPK karena mereka memiliki kebebasan dalam mengembangkan metode belajarnya.
Semakin tinggi biaya sekolah maka diasosiasikan dengan semakin baik kualitas sekolah tersebut, semakin high tech fasilitasnya, dan semakin maju kurikulumnya. Maka tidak heran kita sering kali menemukan sekolah dengan biaya selangit namun tetap saja ramai peminat (bahkan ada yang sampai memiliki waiting list siswa).
Tapi apakah iya? Apakah sekolah canggih harus mahal?
Mari berkenalan dengan Sekolah Cendekia Harapan, sekolah dengan segudang prestasi tersembunyi yang berlokasi di Kuta Selatan. Cendekia Harapan merupakan sekolah SPK dengan metode belajar yang sudah dikembangkan sedemikan rupa sehingga tak hanya berfokus pada nilai anak, tapi juga karakter dan bakat terpendam mereka.
Di CH, pelajaran tidak selalu tentang siswa menghafal rumus matematika saja. Mereka lebih diarahkan pada bagaimana menyelesaikan masalah sehari-hari dengan memanfaatkan pelajaran matematikanya di sekolah, sehingga tidak akan lagi muncul satire seperti “buat apa belajar matematika? Toh beli bawah engga pakai logaritma”.
Selain itu, asesmen yang dilaksanakan di sekolahpun tidak pernah berusaha mengecilkan kemampuan berpikir anak dengan hanya memberikan pilihan a, b, c, d, atau e di kertas. Asesmen di CH meminta anak untuk mengeksplorasi minat mereka, anak diminta untuk “mewujudkan” hal yang selama ini menjadi ketertarikan terpendamnya.
Dengan fleksibilitas belajar tersebut, bukan berarti CH mengabaikan kompetensi mereka. Terbukti dari akreditasi A yang di kantongi CH untuk jenjang SD, SMP dan SMA oleh BAN S/M. Tidak hanya itu, Cendekia Harapan juga sudah terkualifikasi sebagai pelaksana asesmen internasional dari Pearson Edexcel Qualification, Oxford International AQA Examination, dan Cambridge International School. Adanya akreditasi tersebut dapat memfasilitasi anak-anak yang nantinya ingin melanjutkan studi di luar ataupun dalam negeri.
Kualitas tersebut tidak serta merta membuat CH memasang biaya sekolah selangit. Bahkan CH menyediakan fasilitas yang disebut dengan financial aid untuk siswa yang membutuhkan keringanan biaya sekolah. Dalam program tersebut, siswa bisa memilih kegiatan tertentu di sekolah seperti membantu memberi makan hewan, belajar mengerjakan administrasi perpustakaan, atau ikut mengajaar sebagai asisten guru. Jadi tidak hanya mendapat keuntungan secara finansial, mereka jadi memiliki pengalaman dan pengetahuan mengenai pekerjaan professional.
Maka dari itu, CH dapat dikatakan sebagai sekolah underdog. Mengapa underdog? Karena dengan segudang prestasi tersembunyi serta fasilitas luar biasa yang ditawarkan, nama CH masih kerap dipertanyakan. Seorang underdog baru akan menunjukkan taringnya ketika ia beraksi, begitu juga dengan CH, meskipun namanya tidak menggaung seperti sekolah-sekolah elit di Bali, namun ketika sudah unjuk bakat, CH berani diadu.
Leave A Comment