Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga juli mencapai 71.633. Ia menyebut 10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak ada di Jawa Barat 10.772 kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus (Kemenkes RI, 2020).
Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan pembasmian nyamuk pembawa vektor DBD.
Dari pihak pemerintah adalah melalui penyediaan dan peningkatan sarana-sarana pelayanan kesehatan. Di samping itu, dapat dilakukan dengan pengasapan secara rutin. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3 M (menguras bak mandi, menutup tandon air dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan).
Adapun hal menarik yang beberapa waktu itu sempat menjadi viral adalah dimana ada sebuah video yang diunggal di sebuah kanal situs berbagi video yang menyebutkan bahwa pemberantasan nyamuk justru dilakukan dengan mengumpulkan telur nyamuk itu sendiri kemudian memberantasnya dengan cara menyaring dengan saringan jika sudah berkembang menjadi larva. Hal ini kemudian cukup disambut oleh masyarakat bahkan hingga diimplementasikan di kediaman masing-masing. Meskipun jika dilakukan pengajian lebih lanjut, ternyata belum ada penelitian secara ilmiah yang dapat membuktikan keakuratan metode ini untuk dapat memberantas jumlah nyamuk maupun kasus DBD yang ada.
Dari beberapa referensi jurnal, siklus nyamuk AD berkisar 6-8 hari. Secara logika, jika akan menyaring telur (menetas dalam 2 hari) atau larva (5 hari) yg berukuran 0,8~3,0 mm, itu tidak akan mampu menyaring telur maupun larva yg masih berada pada instar 1. Hal ini dikarenakan nyamuk dewasa betina dapat bertelur pada hari keberapapun tanpa sepengetahuan observer (Agustin, dkk., 2017; Susanti & Suharyo, 2017). Jikapun ingin melakukan metode saring ini, sangat direkomendasikan menggunakan filter paper, bukan saringan biasa, dan dilakukan setiap hari, bukan seminggu sekali. Meskipun belum ada penelitian yang mendukung terkait metode ini. Bahkan, banyak artikel-artikel dari Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama Bapak Bupati, Putu Agus Suradnyana, S.T, menggalakkan fogging dan 3M utk membasmi nyamuk dewasa dan larva nyamuk (Pemkab Buleleng, 2019).
Menanggapi video tersebut, diharapkan masyarakat dapat secara bijak untuk menelaah kembali apa yang sedang tersebar luas (viral) di media sosial. Pun juga terhadap public figur atau influencer, hendaklah memberikan contoh yang memang sudah terbukti kebenarannya secara ilmiah. Terlebih lagi, hal yang sedang dibicarakan ini adalah hal yang menyangkut keselamatan masyarakat banyak.
Sumber:
Admin Buleleng. (2019). Cara Ampuh Basmi Nyamuk DBD Selain dengan Fogging. http://buleleng.bulelengkab.go.id/artikel/cara-ampuh-basmi-nyamuk-dbd-selain-dengan-fogging-89. Diakses pada 17 Januari 2021.
Agustin, I., Tarwotjo, U., Rahadian, R. (2017). Perilaku bertelur dan siklus hidup Aedes aegepty pada berbagai media air. Jurnal Biologi, 6(4). 71-81.
Kemenkes RI. (2020). Hingga Juli, Kasus DBD di Indonesia Capai 71 Ribu. https://www.kemkes.go.id/article/view/20070900004/hingga-juli-kasus-dbd-di-indonesia-capai-71-ribu.html. Diakses pada 17 Januari 2021.
Susanti dan Suharyo. (2017). Hubungan lingkungan fisik dengan keberadaan jentik Aedes pada area bervegetasi pohon pisang. Unnes journal of Public Health, 6(4). 271-276.
Leave A Comment