Amsal
Amsal adalah permulaan dari seri kebijaksanaan di Alkitab pada perjanjian lama. Amsal berbicara mengenai kebijaksanaan secara umum dan dari semua aspek, mulai dari keuangan, hubungan, cara berbicara, bertindak, pemikiran bahkan pekerjaan. Amsal menjadi penasihat dan guru yang baik dalam semua aspek ini. Amsal berbicara mengenai sebuah hukum yang tidak dapat kita lihat, seperti hukum atau gaya gravitasi yang tidak dapat kita lihat, namun dapat kita rasakan, sebuah hukum yang mengatur imbalan atau efek dari apa yang kita lakukan. Hukum atau gaya ini berlaku dimana saja dan kepada siapa saja, pada dasarnya hukum ini menyatakan bahwa setiap yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikan juga. Sama seperti karma, Amsal 22:8 berkata “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana.” Hukum atau gaya ini disebut dengan kebijaksanaan atau hikmat.
Amsal melambang kan hikmat sebagai seorang perempuan yang berseru-seru di banyak tempat, Amsal 1:20 “Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,” 1:21 “di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.” Tetapi hikmat akan hilang saat orang tidak mau menghiraukannya dan hikmat akan menertawai celaka orang tersebut. Ini melambangkan bahwa hikmat kebijaksanaan ada dimanapun dan kita bisa mendapatkannya dimana saja, semakin banyak kita mendapatkan hikmat kebijaksanaan maka akan semakin baik pula kita dalam merancang kehidupan yang baik untuk kita sendiri, karena seperti yang sudah kita baca di atas, bahwa kebijaksanaan adalah sebuah gaya. Tetapi kita tentu tidak bisa melihat gaya ini dengan mata biasa, kita hanya bisa melihat hasil dari gaya ini. Artinya kita harus mengimplementasikan hikmat yang kita dapatkan agar gaya itu benar benar bekerja dan benar benar nyata dalam hidup kita, jika kita hanya mendengar saja tanpa melakukan dan mengimplementasikan hikmat itu dalam kehidupan kita, maka itu percuma.
Amsal juga memberikan kita nasihat untuk mengawali perjalanan kita dalam mencari dan mengimplementasikan hikmat yang kita dapatkan. Amsal 1:7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Artinya dalam kita mengimplementasikan hikmat yang kita dapatkan kita harus mendasari semua dan segala sesuatunya dalam takut dan hormat kita terhadap Tuhan karena gaya yang kita implementasikan ini bukan lah gaya yang tanpa asal. Gaya yang kita implementasikan ini berasal dari Tuhan itu sendiri.
Semua ini beradal pada Amsal 1-9, setelah kita masuk pada Amsal 10-31, maka kita dapat melihat semua nasihat-nasihat praktis yang dapat kita langsung implementasikan dalam kehidupan kita masing-masing, seperti sebuah guide yang menunjukan sebuah jalan yang baik. Tetapi apakah benar jika kita melakukan hal baik selama hidup kita, maka tidak akan pernah ada hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita? Simak jawaban dari Alkitab pada seri buku kebijaksanaan yang kedua Pengkhotbah (Havel) dan ketiga Ayub untuk dapat memahaminya secara utuh.
Leave A Comment